Sengon menghasilkan kayu yang ringan
sampai agak ringan, dengan densitas 320–640 kg/m³ pada kadar air 15%[8]. Agak padat, berserat lurus dan agak
kasar, namun mudah dikerjakan. Kayu terasnya
kuning mengkilap sampai cokelat-merah-gading; kekuatan dan keawetannya
digolongkan ke dalam kelas kuat III–IV dan kelas awet III–IV.[4] Kayu ini tidak diserang rayap tanah,
karena adanya kandungan zat ekstraktif di dalam kayunya[3]. Akan tetapi percobaan kuburan di Filipina
mendapatkan bahwa kayu sengon A. chinensis hanya bertahan 16 bulan,
sementara kayu langir A. saponaria tahan hingga 3 tahun dan kayu weru A. procera bahkan mencapai
10 tahun[8].
Kayu sengon biasa dimanfaatkan untuk
membuat peti, perahu, ramuan rumah dan jembatan[4]. Di Sabah, kayu A. chinensis
diperdagangkan sebagai kayu ‘batai’, dalam campuran bersama kayu-kayu A. pedicellata
dan Paraserianthes
falcataria[8].
kayu yg saya jual berkualitas tinggi,cocok untuk di buat kursi,meja lemari dll sesuai kebutuhan anda
ini contoh bibit sengon
ini cintoh kayu senggon
siap dikirim
gambar di samping perkebunan senggon
Di perkebunan-perkebunan kopi dan teh, A. chinensis kerap ditanam
sebagai naungan; khususnya dalam campuran bersama jeunjing
(P. falcataria) dan dadap (Erythrina spp.). Sengon disukai sebagai tanaman
hias dan peneduh taman, kebun, dan tepi jalan. Pohon ini juga ditanam untuk
melindungi lahan berlereng serta untuk memperbaiki tanah.[3] Perakaran sengon bersifat mengikat nitrogen[7].
Kegunaan
lain
Sebagaimana kulit kayu ki hiang,
pepagan sengon mengandung bahan yang dapat digunakan untuk membius ikan di sungai. Pepagan ini pada masa
lalu juga dimanfaatkan sebagai bahan sabun.[4]
Meskipun daun-daunnya dimakan kambing,
akan tetapi kulit ranting-rantingnya beracun karena mengandung saponin.[3]